Bab 23
Sony terdiam dan melamun sepanjang perjalanan ke bandara, bahkan ucapan Silvia tidak direspons olehnya.
Silvia menatapnya dengan tatapan redup sebelum berkata, "Kak Sony, kita pulang saja. Nggak perlu ke Merlandia."
Sony akhirnya menoleh, "Kenapa tiba-tiba nggak jadi?"
Selama ini, Silvia sering dihantui mimpi buruk yang membuatnya gelisah. Dokter mengatakan, mimpi-mimpi itu muncul dari luka batin yang hanya bisa sembuh kalau dia berani melawan ketakutannya.
Perjalanan kali ini dimaksudkan agar Sony bisa melihat Merlandia di mana Silvia pernah terkurung selama bertahun-tahun. Silvia ingin merasakan kepedihannya, lalu menghancurkan kenangan buruk itu sepenuhnya.
Silvia tersenyum, tetapi matanya tetap menyiratkan kesedihan yang membuat siapa pun iba. "Kak Sony, aku nggak mau maksa kamu. Aku cuma ingin kamu bahagia."
Hati Sony mendadak terasa berat. Dengan perasaan bersalah, dia sadar pikirannya sempat teralihkan oleh Gea. Dia memeluk Silvia erat, berjanji dengan suara lembut, "Jangan berp
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda