Bab 147 Tidak Ada Masalah dengan Bu Esther
Leonard kembali bertanya lebih lanjut kepada dekan. Setelah memastikan bahwa kesehatan jantung sang kakek benar-benar makin membaik, seulas senyuman mengembang di bibirnya.
"Pak, apa kamu bisa memperkenalkanku kepada Elim? Aku sangat mengaguminya dan bahkan bermimpi untuk bisa bertemu dengannya."
Dekan itu berbicara dengan penuh harap. Meskipun dia bahkan tidak tahu apakah Elim itu laki-laki atau perempuan, jika dia bisa bertemu langsung, itu sudah cukup untuk dia ceritakan di depan koleganya.
"Tenang saja, nanti kalau ada kesempatan, aku pasti akan memperkenalkanmu padanya," jawab Leonard. Dia terlihat lebih santai dan bahkan memperlihatkan senyum simpul pada wajah tampannya yang biasanya dingin.
"Terima kasih, Pak. Terima kasih."
Dokter mengantar Leonard keluar ruangan. Setelah pemeriksaan selesai, Oliver meminta Pak Aji untuk membawanya keluar rumah sakit.
Leonard berjalan cepat meninggalkan tempat itu, lalu menghubungi Felicia.
"Halo, Nona Felicia. Aku sudah mengantar Kakek untuk m
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda