Permintaan Ngidam Chloe
Vian memang musuh dalam selimut dengan penyamaran sempurna, hingga sampai sekarang Erland tidak dapat menyadarinya.
Erland kembali meminta segelas minuman, kali ini hanya air putih biasa, setelah itu dia menuju ke makam bayinya. "Jangan hiraukan ibumu, biarkan dia bertindak sesuka hatinya, tidak perlu menjadikannya beban. Papa ada di sini." Pria ini memeluk batu nisan yang dingin dan berusaha menghangatkannya.
Malam harinya mobil Erland baru menepi ke garasi, tepat jam makan malam. Lagi, Chloe menegur layaknya istri perhatian, "Kau kemana saja? Kebiasaan!"
"Maaf, sayang." Dikecupnya dahi Chloe dengan lembut, "pertahankan sikapmu ini, jadilah gadis anggun setiap saat."
Namun, Chloe tidak bisa melakukannya karena tergantung permintaan si jabang bayi.
Ruang makan diisi oleh Erland dan Chloe, tapi sebenarnya bayi mereka ikut menyantap hidangan. "Makanan apa yang kau inginkan?" tanya lembut Erland.
"Tidak ada makanan khusus, cukup yang ada di depan mata saja," jawab Chloe sesuai dengan kein
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda