Wanita Tua Mencurigakan
Satu alis Erland terangkat. "Kau bersungguh-sungguh ingin menunggu, mungkin pekerjaan saya akan selesai tengah malam." Pria ini semakin senang saja memainkan Chloe.
"Baiklah." Setuju Chloe tanpa terduga. Seperti kata Erland, lima menit kemudian dia menyudahi makan malamnya dan masuk ke ruang kerja tanpa melakukan apapun semua hanya agar terlihat nyata di mata Chloe.
"Sebesar itu pengorbananmu untuk pamanmu yang serakah." Bibir Erland menyungging setengah, "jika memang benar pria itu membutuhkan uang, dia bisa langsung berkata padaku tanpa harus terhalangi malu. Saya sudah menikahi sepupunya sudah tidak ada benteng apapun, kami sudah seperti saudara. Ck, dasar licik, memanfaatkan kepolosan sepupunya untuk kepentingan pribadi!"
Erland tidak bisa dibodohi oleh pria bermodel seperti Edward, berbeda dengan Chloe yang tidak mampu melihat kepalsuan juga kekejaman pamannya sendiri.
Erland mengetuk-ngetukan mata pena ke atas meja, kebetulan tinta itu menggores selembar kertas. "Bagaimana jika s
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda