Bab 66
Mendengar perkataan ini, Gilbert benar-benar merasa sakit hati.
Keegoisannya waktu itu tidak hanya merugikan Yohana, tetapi juga merugikan putranya sendiri.
Ternyata, putranya selalu mendambakan kasih sayang dari seorang ibu.
Gilbert segera meneleon Reyhan.
Beberapa jam sudah berlalu, Leonardi sudah diinfus dan minum obat, tetapi suhu tubuhnya tetap saja di atas 39 derajat dan tak kunjung turun.
Gilbert pun berkata dengan cemas, "Bagaimana ini? Kenapa demamnya nggak kunjung sembuh?"
Reyhan menghela napas dan berkata, "Ini efek dari penyakit hati, nggak bisa disembuhkan dengan beberapa botol cairan infus. Kondisi ini hampir sama seperti saat dia terkena cacar air empat tahun yang lalu."
Mendengar perkataan ini, Gilbert pun memijit keningnya sendiri dengan cemas.
Gilbert tentu saja tahu penyakit hati putranya, itu adalah akar penyakit yang sudah ada sejak empat tahun yang lalu.
Gilbert mengira setelah bertahun-tahun berlalu, putranya akan perlahan-lahan melupakan hal ini. Dia sama sekali
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda