Bab 42
"Aku pergi dulu."
Dia berkata dengan nada datar sambil mengembuskan asap putih.
"Pergi ke mana kamu? Pestanya belum sele..."
Luki menyelanya, "Aku mengantarnya pulang."
Yansen terdiam sejenak, lalu dia langsung diam. "Oh, pantas saja. Ya sudah, antar dia saja. Kututup teleponnya."
Setelah kembali ke asrama, Sheila menerima pemberitahuan dari penjaga asrama untuk segera pindah sebelum akhir minggu ini karena kampus akan merenovasi gedung asrama untuk mahasiswa baru.
Sesampainya di asrama, Sheila mulai mengemasi barang-barangnya.
Dia awalnya berniat tidak mau terburu-buru mencari rumah baru, tetapi sekarang sepertinya tidak bisa seperti itu.
Setelah beres-beres, dia masih belum menemukan dompetnya.
Dia pun duduk di meja belajar sambi berusaha mengingat-ingat.
Tiba-tiba, ponsel yang sedang diisi daya memunculkan sebuah pesan masuk di layar.
Sheila pun melirik layar ponselnya.
[Sheila, apa kamu tersesat?]
Itu pesan dari Luki.
Sheila meraih ponselnya dan membalas dengan stiker ekspresi bing

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda