Bab 57 Masih Mengira Bisa Kabur dengan Mudah
Didekati secara tiba-tiba seperti ini membuat Ariana merasa tidak nyaman, dia pun menggeser dirinya ke samping.
Martha mengangkat alisnya. "Oh, mereka cukup bekerja sama."
Salah satu dari mereka mengenakan kemeja hitam dan anting di salah satu telinganya, pria itu berkata, "Kakak, minum sendirian itu membosankan. Bagaimana kalau kita minum bersama?"
Pria di samping Ariana juga berbicara sambil mendekatkan dirinya, "Kakak suka main permainan apa? Aku bisa main semuanya. Kalau aku kalah, Kakak bisa menghukumku sesuka hati Kakak."
Dengan tiap sebutan "Kakak", sekujur tubuh Ariana seketika merinding.
Jika dilihat baik-baik, pria di depannya ini seharusnya satu atau dua tahun lebih tua darinya.
"Aku nggak main," jawab Ariana buru-buru, lalu dia berpaling ke Martha dan berkata, "Kalau Rihanna nggak datang, kita pulang saja. Besok kita masih harus kerja."
Saat menunggu Rihanna tadi, Martha sudah minum beberapa gelas.
Sekarang wajahnya penuh dengan semangat. "Kita 'kan sudah datang ke sini, la
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda