Bab 82
Kyla sama sekali tidak ingin meladeninya, bahkan tidak ada keinginan untuk berdebat.
Perasaannya terhadap Carlo sudah lama memudar, terutama setiap kali dia berpihak pada Paula dan Julia. Dalam beberapa waktu terakhir sejak Orlin pergi, Carlo benar-benar menguras sisa-sisa kesabaran Kyla.
Selama mereka nggak melakukannya di depan wajahnya, Kyla sebenarnya masih ingin mencoba menutup mata dan mempertimbangkan kembali pernikahan mereka. Namun, ternyata, dua orang itu begitu tidak sabar ingin memperlihatkan sesuatu yang menjijikkan di depan matanya.
"Nggak perlu dijelaskan. Aku datang hanya untuk memberitahumu kalau semua tamu sudah tiba. Kalian harus segera bersiap," ucap Kyla.
Nada suara Kyla sangat tenang, bahkan tidak ada sedikit pun perubahan emosi di wajahnya.
Carlo menatapnya tajam, tetapi dia tidak menemukan kemarahan atau kecemburuan di mata Kyla. Perasaan tidak nyaman mulai menyelimuti hatinya seperti ada sesuatu yang akan menjauh darinya.
Perasaan ini membuat Carlo frustrasi. D
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda