Bab 68
Sebenarnya kalimat ini biasa saja, tetapi nada bicara Sinta terkesan aneh dan menyeramkan.
Orlin refleks mengernyit. Sesabar apa pun dia, tetap saja dia merasa kesal.
"Bu Sinta, sepertinya aku nggak cari gara-gara sama kamu."
"Oh." Sinta bersikap seolah dirinya sudah teraniaya. "Aku juga nggak mengatakan apa-apa, aku cuma bilang kamu punya hubungan yang baik sama Kak Ian. Aku yang kenal selama ini aja sama dia, nggak pernah melihatnya begitu baik sama wanita lain. Bu Orlin memang sangat berbakat, benar-benar membuat iri."
Ini bukan pertama kalinya Orlin mengalami hal ini. Bagaimanapun, Orlin itu cantik, berasal dari keluarga yang mampu dan terpandang, dia juga punya pendidikan yang tinggi sehingga semua orang memandangnya.
Selain itu, dia punya kakak seperti Aaron yang sangat menyayanginya.
Jadi di sekolah sebelumnya, Orlin sering dapat masalah karena orang lain iri padanya.
Namun, Orlin bukan tuan putri yang mudah tertindas, dia tidak tersinggung hanya karena kata-kata seperti itu. Di
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda