Bab 51
Aaron menerima telepon itu. "Hei, Henri. Ada kabar soal hal yang aku minta untuk diselidiki?"
Henri tampaknya terdiam sejenak. "Kamu ... baik-baik saja, 'kan?"
Ini sudah ketiga kalinya seseorang bertanya hal yang sama. Aaron ingin tertawa, tetapi tak bisa.
Hatinya terasa sesak, hampir hancur. Bagaimana mungkin dia baik-baik saja?
"Aku baik-baik saja. Sudah ada kabar?"
"Belum." Henri berhenti sejenak, lalu menambahkan, "Anak buahku masih menyelidiki. Kamu tahu sendiri, ada banyak rumah sakit di Negara Igris. Memeriksa semuanya butuh waktu."
"Maaf sudah merepotkanmu, anggap saja aku berutang budi. Nanti waktu pulang ke Inesia, aku akan mentraktirmu."
Henri tertawa. "Nggak usah tunggu nanti. Sebentar lagi waktunya makan siang. Kebetulan aku baru saja selesai rapat, bagaimana kalau kita makan siang bersama sekarang?"
"Aku ...."
Henri mendengar dia hendak menolak, langsung menyelanya. "Toh, kamu juga harus menunggu, 'kan? Jadi, mau tunggu di mana saja, sama saja. Kalau kita bersama, kamu bi
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda