Bab 46
Suara hujan yang berderak keras terdengar saat menyentuh atap rumah, mengacaukan pikiran Orlin.
Dia meraih saklar untuk menyalakan lampu, lalu berdiri dan berjalan ke jendela untuk menutupnya, yang sedikit mengurangi rasa dingin.
Ketika melihat ke ruangan yang kosong itu, rasa kantuknya menghilang.
Dia mengambil jaket di sebelahnya dan mengenakannya, lalu keluar kamar dan menuju ke ruang kerja yang ada di seberang. Di sudut ruangan, terdapat sebuah papan lukis, serta cat dan kertas gambar yang dikirim oleh bibinya beberapa hari lalu.
Begitu menerima barang tersebut, Orlin langsung memahami maksud bibinya. Namun, tangannya ....
Orlin menggenggam telapak tangannya dengan erat, lalu berjalan ke papan lukis dan mengangkat kain penutupnya sebelum akhirnya duduk.
Dengan terampil, Orlin mengambil kuas dan mencelupkannya ke dalam cat. Namun, begitu kuas menyentuh kertas, tangannya mulai gemetar tak terkendali.
Sensasi sakit di pergelangan tangannya yang tertusuk pedang kembali terbayang dalam
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda