Bab 213
"Ayah dengar kamu punya pacar, guru yang ikut kamu mengajar ke desa kali ini, ya? Namanya Sinta, 'kan? Seingat Ayah, gadis itu pernah datang mencarimu ke rumah. Dia teman sekelasmu?" tanya Arka dengan nada setengah memastikan.
Ian sempat terdiam sesaat, tatapannya berubah dingin.
Ian mengepalkan tangannya, tetapi segera menguasai diri untuk kembali tenang, lalu menjawab dengan nada santai, "Ayah, dari mana Ayah dengar gosip aneh itu? Memang dia teman sekelasku, tapi kami cuma rekan kerja biasa, bukan pacar. Aku mana mungkin tertarik padanya."
Mendengar jawaban itu, Arka langsung merasa lega. Dia pun tersenyum sebelum akhirnya kembali berbicara.
"Ayah cuma dengar sekilas dari orang lain, jadi cuma mau memastikan. Ayah kira kamu diam-diam punya pacar dan belum cerita ke keluarga. Kalau bukan, ya, bagus. Ibumu juga nggak menyukai gadis itu. Terlihat terlalu perhitungan dan status keluarganya juga beda jauh dengan kita. Jadi, memang nggak cocok."
Ketika berbicara masalah ini, Arka berhenti

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda