Bab 212
Kemarin malam, dia masih beranggapan bahwa Sinta hanya iri dan sengaja menjelek-jelekkan Orlin.
Namun, kini, dia sudah yakin bahwa Orlin adalah anak yatim, gadis tanpa latar belakang atau identitas. Apakah mungkin bagi Orlin memiliki uang untuk kuliah di tempat yang begitu baik dan memiliki kepribadian seperti sekarang?
Jawabannya pasti tidak.
Kecuali ada seseorang yang membantunya.
Namun, di zaman sekarang, siapa yang mau membantu orang asing dengan memberi biaya pendidikan yang mahal tanpa pamrih? Itu mustahil.
Lalu, pria yang datang ke sekolah kemarin itu, apakah dia benar-benar ada hubungannya dengan Orlin?
Raut wajah Ian berubah tajam. Sambil menatap foto ayah Orlin dalam dokumen itu, dia mengeluarkan tawa dingin yang penuh ejekan.
"Masih mau berpura-pura lugu? Padahal sudah jadi barang rusak karena pria. Bisa jadi sebelum cukup umur, sudah jadi peliharaan pria itu!"
Pada saat ini, hati Ian mulai dipenuhi pikiran jahat.
Terutama ketika dia ingat beberapa waktu lalu saat dia berusa

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda