Bab 173
Orlin memandangi ponsel yang tampak familier itu dan menerimanya.
Ponselnya terlalu lama terendam air sehingga tidak bisa dinyalakan lagi.
Namun, kartu SIM di dalamnya sepertinya masih bisa digunakan.
"Terima kasih, Pak Kiano. Kalau bukan karenamu menyelamatkanku tadi malam, mungkin aku sudah nggak bernyawa lagi," ujar Orlin dengan penuh rasa syukur. Orlin menatap Kiano, mencoba mencari petunjuk dari perubahan kecil pada raut wajah Kiano.
Namun, Kiano tampak gelisah. Dia hanya memberikan senyum kecil tanpa mendongakkan kepalanya, membuat Orlin sulit membaca tatapannya. Ekspresinya pun nyaris tidak berubah.
"Itu cuma bantuan kecil saja. Aku rasa siapa pun di posisiku akan melakukan hal yang sama," jawab Kiano dengan sikap sopan.
Meski begitu, Orlin menangkap sedikit rasa canggung pada diri Kiano.
Orlin menyipitkan matanya. Dengan nada yang sedikit menyelidik, dia berkata, "Di cuaca sedingin ini, sekali pun ingin menolong, rasanya nggak banyak orang yang berani melompat ke dalam air untu

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda