Bab 151
Aaron mau Orlin hidup, mau mereka hidup bersama selamanya.
Tidak mau mereka berpisah lagi.
Aaron menyentuh wajah Orlin dengan lembut, menatap gadis itu dengan penuh kerinduan dan kasih sayang.
"Orlin, aku tahu kamu masih marah pada Kakak, nggak bersedia pulang dengan Kakak. Tapi kamu sendirian di sini, aku mana mungkin masih bisa tenang?"
"Setelah kamu bangun, ikut pulang denganku, ya? Kakak nggak akan membuatmu sedih lagi."
Orlin yang tidur dengan sangat lelap di atas ranjang, tidak mendengar gumaman Aaron.
Pandangan Aaron dari fokus menjadi kecewa, tanpa sadar tersenyum pahit.
Sebenarnya Aaron tahu meski Orlin mendengar perkataannya dalam keadaan sadar, juga tidak akan menjawabnya.
Kalau bukan karena yakin Orlin tidak akan ikut dengannya, Aaron juga tidak akan pura-pura meninggalkan Kabupaten Nosia, menggunakan cara lain untuk tinggal di sisi Orlin.
Aaron bahkan tidak berani membuat Orlin tahu dia sekarang masih berada di Kabupaten Nosia, dia yang menyelamatkan Orlin. Kalau Orlin men

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda