Bab 132
"Pak Aaron ...." Ekspresi kepala sekolah jadi redup, tampak kesulitan. "Bapak juga mengerti kondisi sekolah. Kalau Bu Orlin pergi, para murid ...."
Sambil bicara, kepala sekolah seperti sudah bertekad, mengembalikan kontrak sumbangan itu pada Aaron.
"Kalau Bapak mau menyuruh kami membantu Bapak memaksa Bu Orlin pergi dengan sumbangan, menyuruhnya pulang, maaf aku nggak bisa menerimanya. Bu Orlin adalah orang baik. Aku bisa melihat kesungguhannya untuk mengajar murid-murid di sini. Kalau aku benar-benar berbuat begitu demi uang, pasti akan memadamkan semangat Bu Orlin."
Sambil bicara, kepala sekolah menyunggingkan senyum dan berkata, "Meskipun sekolah kami miskin, tapi juga tetap bisa bertahan selama ini. Nggak apa meski nggak bisa mengubah kondisi sekolah, yang paling penting adalah pembelajaran para murid. Pak Aaron, Bapak pasti bisa memahaminya, 'kan?"
Aaron mendengar perkataan kepala sekolah dengan serius, tanpa sadar teringat adegan yang dia lihat di ruang kelas tadi.
Kelembutan da

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda