Bab 11
"Kamu pergi ke mana? Kenapa nggak pulang?"
"Merajuk juga ada batasnya, cepat angkat teleponnya!"
Pesannya berhasil terkirim. Orlin tidak memblokirnya.
Aaron jadi makin yakin dengan apa yang dia pikirkan barusan. Dia menatap layar ponsel tanpa berkedip. Namun, dua pesan yang dia kirim terasa seperti hilang ke dasar laut, tidak ada balasan sama sekali.
Amarahnya kembali memuncak. Dia tidak percaya Orlin tidak melihat pesannya.
Selama ini, Orlin selalu membuat kontaknya sebagai prioritas khusus. Pesan darinya akan selalu dibalas dalam hitungan detik. Bagaimana mungkin kali ini dia tidak melihatnya?
Aaron tidak bisa membedakan apakah dia lebih merasa frustrasi atau cemas. Setelah lama menunggu tanpa balasan, dia menggertakkan gigi, lalu mengirimkan pesan lainnya.
"Kalau hari ini kamu nggak pulang, jangan pernah pulang lagi!"
Setelah mengirim pesan itu, Aaron tiba-tiba teringat bahwa Orlin pergi bersama Kyla. Dengan adanya Kyla di sisinya, Orlin seharusnya tidak sedang dalam bahaya.
Dia mer
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda