Bab 109
Saat pertama kali mendengar bahwa Carlo membawa pulang ibu dan anak Paula, Astrid memilih untuk diam dan berpura-pura tidak tahu, tidak mengucapkan sepatah kata pun. Jika Carlo tidak bertindak begitu berlebihan, Astrid mungkin tidak akan lagi terlibat.
Namun, tak disangka akhirnya tetap saja ....
Mata Astrid terpejam, tubuhnya tampak seolah menjadi lebih tua dalam sekejap.
"Aku bahkan nggak tahu kalau kamu begitu membenci dan marah padaku. Baiklah, oke, ternyata seperti ini putra yang aku besarkan."
Astrid bangkit berdiri, sorot matanya yang kabur mulai memerah, seakan ada air mata yang hampir menetes. Dia tidak menatap Carlo, hanya berkata dengan nada penuh kekecewaan, "Kalau kamu masih terus terobsesi dengan dia, aku nggak akan campur tangan lagi. Aku sudah tua. Kalau kamu mau melakukan sesuatu, lakukan saja."
Setelah mengucapkan kata-kata itu, Astrid yang sudah tua langsung melangkah pergi ke lantai atas. Tak sekali pun dia menoleh lagi ke arah anaknya yang tidak berbakti.
Melihat b
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda