Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 205

Julian membawa es batu itu bergerak di sepanjang tulang selangkanya, lehernya, dagunya, pipinya ... Hingga akhirnya tiba di bibir Victoria. Kedua bibir mereka bersentuhan, memaksa Victoria mendongak, dan menelan es yang dibawa oleh Julian. Saat rasa dingin meluncur ke bawah, napas panas pria itu langsung menyelimuti napasnya, memenuhi mulut dan rongga bibirnya. Julian menciumnya dengan penuh gairah, intens, dan juga lembut. Victoria yang awalnya menolak, perlahan-lahan entah kenapa mulai menikmati ciuman itu. Ciuman yang panjang itu berakhir. Suara napas di dalam ruangan terdengar lebih jelas, berbalas-balasan, dan membuat ruang terasa makin sempit. Julian sangat memperhatikan perasaan Victoria. "Mau naik? Kali ini aku nggak memaksamu, kamu yang mengatur iramanya." Setelah berguling, Victoria kembali berada di posisi dominan. Saat sekelompok orang di lantai bawah sedang menikmati waktu mereka, Julian akhirnya turun dari atas. "Loh? Victoria mana?" Ryan melihat ke belakang Julian. Sambi

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.