Bab 199
Jelas sekali kalau sahabat-sahabat Julian ini tidak mengakui identitas Victoria.
Victoria berdiri diam sambil menatap Julian.
Julian berkata, "Kalau sudah datang, cari tempat dudukmu sendiri."
Julian mengisap rokok tanpa meliriknya.
Meski sikapnya dingin dan terkesan meremehkan, itu bisa dianggap sebagai persetujuan kalau Victoria boleh tetap tinggal.
Ryan dan yang lain juga tidak bisa berkata apa-apa lagi.
Victoria melihat wanita yang duduk di pangkuan Julian. Saat pandangan wanita itu bertemu dengan Victoria, dia terlihat agak gugup dan ingin berdiri, tetapi pinggangnya segera ditahan oleh Julian. "Mau ke mana?"
"Aku merasa ini nggak pantas ... "
"Kamu bisa membawa keberuntungan untukku, jadi tetaplah di sini dan temani aku. Nggak akan ada yang berani bilang nggak boleh. Kalau menang lagi, aku akan memberimu hadiah."
Mata gadis itu berbinar-binar.
Kalau Julian memberi hadiah, hadiahnya pasti akan mewah. Kalau bukan mobil, berarti rumah, paling buruk juga uang dalam jumlah besar.
Wani
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda