Bab 189
Victoria bingung. Dia memberikan cangkir teh bunga, "Aku yang mengambilkan teh pereda mabuk ini, sudah cukup, 'kan?"
Julian tidak menjawab. Dia menerima cangkir itu dan langsung meminumnya dengan cepat. "Kalau gitu, ini harus dihabiskan."
Sikapnya yang tiba-tiba sangat perhatian membuat Victoria justru merasa agak canggung.
"Aku akan kembali dulu," kata Victoria sambil hendak pergi, tetapi Julian langsung menariknya. "Temani aku mengobrol sebentar."
"Tapi nenek ... "
"Cuma sebentar, biarkan aku menghindar minum alkohol."
Julian jarang sekali memohon dengan suara rendah seperti ini sehingga membuat Victoria tidak menolak lagi. Dia kembali ke sisi Julian, berdiri di koridor sambil memandang ke luar.
Di depan kastel terdapat air mancur dan taman, pemandangannya sangat indah.
Victoria dan Julian berdiri berdampingan. Cahaya lampu di belakang mereka memantulkan bayangan kedua orang itu ke lantai, memperlihatkan sepasang suami istri yang harmonis dan penuh cinta.
Namun, Victoria tahu kalau d
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda