Bab 187
Dia membawa sepiring kue dan segelas teh pereda mabuk, lalu berdiri dan meninggalkan tempat duduknya. Saat hendak mencari Julian, dia menyadari kalau pria itu sudah tidak ada di sana.
Victoria bertanya kepada pembantu yang membantu selama acara dan pembantu itu memberitahunya kalau Julian pergi ke luar lorong setelah menerima telepon.
Victoria membawa teh dan camilan itu ke lorong. Tempat itu sepi dan jarang didatangi orang.
Di ujung lorong, hanya ada Julian dan Bryan yang sedang berbicara.
Cahaya bulan yang jatuh di pundak Julian membuat pria itu tampak makin berwibawa dan dingin.
Awalnya, Victoria tidak berniat mengganggu pembicaraan mereka, tetapi saat dia mendengar mereka menyebut nama Gabriella, kakinya langsung terasa berat untuk melangkah.
"Pak Julian, beberapa pengiriman barang terbaru milik Nona Gabriella sudah kami hentikan. Kalau begini terus, dia mungkin nggak akan bertahan lama dan rantai keuangannya akan putus. Apa kita harus terus menekan bisnis pakaian miliknya?"
"Tekan
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda