Kali ini suaranya tidak lagi terdengar seperti sengaja ditekan. Victoria merasa suara ini makin akrab.
Dia menatap pria itu dan melihat wajah yang tersembunyi di balik masker.
Tatapan tajam dan dingin di mata koki ini sangat akrab. "Julian?"
Ekspresi pria itu langsung menjadi kaku, kemudian suara tawanya yang rendah terdengar dari balik masker. "Akhirnya kamu tetap mengetahuinya. Harusnya aku mendengarkan Bryan dan mengirim orang lain. Tapi aku benar-benar ingin melihat reaksi pertamamu saat makan mi."
Victoria sangat terkejut dengan situasi ini. "Kenapa kamu bisa di sini? Bukannya kamu baru saja kembali ke Kota Santigo?"
Harusnya sekarang Julian berada di Vila Golestan dan beristirahat dengan tenang setelah perjalanan dinas yang melelahkan.
"Karena kamu belum pulang, jadi aku yang harus datang. Lagian Kota Bernadi nggak terlalu jauh dari Kota Santigo. Naik helikopter cuma butuh waktu 40 menit. Setelah meneleponmu, aku langsung berangkat dan bahkan masih punya cukup waktu untuk belajar