Bab 98
Albert mendengus dingin seolah tidak mau kalah. "Dari dulu kamu selalu cemburu Celine sampai menyebar fitnah dan mengancam dia. Sudah nggak terhitung kejahatan yang pernah kamu lakukan. Hari ini kamu cuma mengulang kebiasaan lamamu."
Aku benar-benar sudah mati rasa menghadapi dua orang ini, jadi aku langsung berkata kepada pelayan, "Periksa rekaman CCTV. Kebenarannya pasti terungkap lewat CCTV."
Setelah aku mengatakan itu, ekspresi Albert seketika berubah. Celine juga terlihat semakin gelisah.
Wanita itu langsung memeluk Albert. "Albert, sudahlah nggak usah diperpanjang. Lukanya nggak parah, kok. Mungkin Nona Vanesa nggak sengaja. Dia cuma terpeleset dan nggak sengaja melukai tanganku."
Albert menatap ke arahku. "Apa benar begitu, Nona Vanesa?"
Dengan wajah tanpa ekspresi, aku menjawab, "Apa bedanya meskipun aku jawab? Pak Albert sendiri sudah langsung yakin aku sengaja melukai dia tanpa menanyakan kejadian yang sebenarnya."
Celine terus berusaha membujuk Albert supaya tidak ketahuan.
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda