Bab 83
Albert tidak menyangka bahwa aku akan menamparnya. Dia memegangi pipinya dan menatapku dengan ekspresi tak percaya.
Aku mencibir. "Apa lagi yang mau kamu bicarakan? Apa kamu mau mengatur jadwal? Senin, Rabu, Jumat kamu akan bersamaku, sedangkan Selasa, Kamis, Sabtu kamu akan menemani Celine? Atau kamu mau bicara soal jumlah cicilan untuk mengembalikan uang satu triliun yang aku berikan padamu lima tahun lalu?"
"Albert, nggak ada lagi yang perlu kita bicarakan. Aku juga nggak sudi bicara sama kamu!"
Aku mendorong Albert, tetapi lengannya yang kuat memeluk pinggangku dengan erat.
Detik berikutnya, aku merasa tubuhku diangkat.
Aku berteriak panik, "Lepaskan aku!"
Tanpa berkata sepatah kata pun, Albert menggendongku ke kamar dan mengunci pintunya dari dalam.
Sebelum aku sempat bereaksi, dia sudah melemparku ke tempat tidur.
Kasur yang empuk membuat tubuhku terpental sebelum akhirnya jatuh kembali
Saat aku ingin turun dari tempat tidur, sosok Albert yang tinggi besar langsung menindih tubuh
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda