Bab 744
Aku merasa bersalah dan berkata, "Maaf, aku sudah membangunkanmu."
Rafael tersenyum, lalu membalikkan tubuhnya, menindihku sepenuhnya. Berat tubuhnya seperti gunung yang menekan, membuatku tanpa sadar mengeluarkan suara lirih.
Aku bisa merasakan tubuh pria di atasku ini tiba-tiba memanas, bagian tertentu juga mulai ...
Aku buru-buru mendorongnya. "Jangan main-main! Kalau kamu begini terus, aku benar-benar nggak akan bisa tidur!"
Rafael tertawa ringan, menundukkan kepala untuk mengecup lembut bibirku, pipiku, lalu leherku ... Ciumannya terus meluncur ke bawah, menguasai setiap bagian diriku. Aku hanya bisa mundur dengan malu, tak tahu harus berbuat apa.
Entah kenapa, setiap kali bersamanya dalam keintiman, selalu ada perasaan canggung yang sulit dilepaskan. Namun, justru karena itulah, perasaan itu makin membuatku terpesona.
Saat aku melamun sejenak, tiba-tiba tubuhku terasa dingin. Dalam hitungan detik, dia memelukku erat-erat.
"Aduh!" Aku berseru kecil, buru-buru memintanya berhenti.

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda