Bab 316
Aku menenangkan diri dengan perlahan, tetapi kemudian hatiku menjadi kosong.
Sejak Rafael pergi dinas, hatiku seperti kehilangan arah, bingung dan tidak fokus.
Aku meraba dahiku, apakah aku sakit?
Pada saat itu, Bibi Atik mengetuk pintu dan masuk, "Nona Vanesa, sudah bangun?"
Aku menjawab dengan lemah, "Iya, sudah bangun. Sebentar lagi aku akan keluar makan."
Bibi Atik tiba-tiba tersenyum lebar padaku sambil berkata, "Cepat keluar, ya. Ada barang bagus."
Aku menatapnya dengan curiga sambil bertanya, "Barang apa?"
Bibi Atik hanya mendesakku untuk segera mandi.
Aku bangun dan membersihkan diri, lalu keluar dari kamar.
Tiba-tiba, aku terkejut melihat lautan bunga di depanku!
Bunga!
Ruang tamu yang begitu besar dipenuhi dengan bunga mawar liar!
Bunga mawar liar kesayanganku.
Warna merah, merah muda, kuning, semuanya ada. Begitu banyak seperti lautan bunga.
Saking semangatnya, aku tidak tahu harus berkata apa.
Bibi Atik tersenyum ceria dan berkata, "Pagi-pagi sudah ada yang mengirimnya. Pak
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda