Bab 253
Yang tidak kuketahui adalah, setelah aku meninggalkan rumah sakit, lampu ruang operasi penyelamatan menyala merah.
Albert yang pucat didorong kemari dengan tergesa-gesa.
Melihat Albert datang, Bu Adel menghampirinya dan berseru, "Putraku, bayinya sudah nggak ada! Sudah tiada."
Wajah Albert makin pucat dan hampir bangkit dari kursi roda. Namun, rasa sakit yang hebat di perutnya menyebabkan keringat dingin langsung mengalir di dahinya.
Dia memegangi perutnya dengan kesakitan, lalu bertanya dengan susah payah, "Apa yang sebenarnya terjadi"
Bu Adel menarik Austin yang berada di sudut lorong, lalu memaki, "Biarkan bocah ini yang mengatakannya! Apa yang sebenarnya terjadi"
Austin melawan sambil berkata, "Dia jatuh sendiri! Aku dan Kak Vanesa mau pergi, dia mengejar kami dan kemudian jatuh ... "
Vanesa?
Wajah Albert menjadi sangat muram.
Austin membela diri dengan suara keras, "Kak, sungguh bukan Kak Vanesa. Dia jatuh sendiri ... "
Sebelum selesai bicara, dia ditampar dengan keras oleh Bu Ade
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda