Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa
Berlalunya WaktuBerlalunya Waktu
Oleh: Webfic

Bab 6

Setelah pulang hari itu, ada banyak pesan dan telepon yang masuk ke ponselku. Sebagian besar adalah hasil tangkapan layar dari unggahan Salsa di status WhatsApp. Yang paling mencuri perhatian adalah cincin pertunangan yang dia pamerkan. Aku keluar dari WhatsApp tanpa membalas satu pesan pun. Aku juga tidak mengangkat satu pun telepon yang masuk ke ponselku. Wajahku masih agak bengkak, jadi aku mengambil es dan mengompresnya sebentar. Begitu kembali, sudah ada notifikasi transferan uang yang masuk ke ponselku. Aku pun kebingungan. Begitu membuka notifikasi itu, aku sontak dikejutkan dengan sederet angka nol yang tertera. Belum sempat aku benar-benar menghitung jumlah angka nolnya, tiba-tiba sebuah panggilan masuk ke ponselku. Nama yang berkedip muncul di layar ponselku adalah "Pak Lucas". Ini adalah pertama kalinya Lucas meneleponku setelah perjodohan kami ditetapkan. Rasanya jantungku jadi berdetak sedikit lebih cepat. Aku berulang kali menarik napas dalam-dalam, lalu menekan tombol jawab. "Nona Valen, apa uangnya sudah masuk?" "Sudah." "Tapi, Pak Lucas 'kan sudah memberikan mahar ... " ujarku mengingatkan dengan suara pelan. Apa jangan-jangan bawahan Lucas salah transfer? "Mahar itu buat keluarga Bolena, kalau uang itu khusus buatmu." Aku sontak tertegun lama sekali, lalu akhirnya berkata, "Nggak usah begini, Pak Lucas." "Aku 'kan sudah pernah bertunangan, reputasiku juga nggak begitu baik ... " "Nggak apa-apa." Suara Lucas terdengar begitu dalam, memikat dan menenangkan hati. Aku jadi teringat rumor tentangnya yang mengatakan bahwa dia adalah pria yang kejam, brutal, temperamental dan beringas. Suaranya saat ini sama sekali tidak terkesan seperti itu. "Kamu sudah pernah bilang begitu." "Yang berlalu biarkanlah berlalu, Nona Valen, nggak usah terlalu dipikirkan." "Sebentar lagi kamu akan menjadi menantu di tempat yang jauh, jadi silakan siapkan sendiri barang-barang yang mau kamu bawa ke Kota Haruba." Mataku pun mulai berkaca-kaca, tetapi aku berujar sambil tersenyum kecil, "Terima kasih, Pak Lucas." Jangan sedikit pun membocorkan tentang pertunanganku dengan keluarga Marhen. Itulah maksud Lucas. Orang-orang keluarga Marhen pun tiba di Kota Yumari untuk menjemput calon pengantin Lucas. Tentu saja keluarga Bolena merasa sangat tenang dengan kehadiran mereka. Dengan begini, tidak ada satu orang pun di Kota Yumari yang tahu bahwa aku akan segera menikah jauh. Tiga hari sebelum pergi. Semua barang-barangku sudah siap. Tiba-tiba, aku melihat sebuah kotak harta karun yang sangat indah di atas meja rias. Di dalamnya ada selembar kartu harapan yang masih kosong dan sudah menguning. Bryan-lah yang memberiku kotak ini saat dia masih mengejarku sekian tahun lalu itu. Ada sembilan bagian di dalam kotak yang dipenuhi dengan berbagai macam perhiasan. Kartu harapan kosong itu adalah hadiah terima kasih yang dia berikan kepadaku saat dia berusia 20 tahun. Tentu saja Bryan sudah lama melupakan soal ini. Sebenarnya, aku pernah terpikir menggunakan kartu harapan ini untuk membuat Bryan menikahiku. Namun, pada akhirnya aku sendiri yang tidak mau menghabiskan seumur hidupku bersama orang sepertinya. Semua perhiasan ini sangat mahal, jadi tentu saja harus kukembalikan. Ada stempel milik Bryan juga di kartu harapan yang masih kosong ini. Tentu saja tidak boleh sampai jatuh ke tangan orang lain. Aku pun mengemas kedua barang itu dengan hati-hati. Setelah itu, aku menghubungi asisten pribadi Bryan. "Semua barang ini sangat mahal, jadi tolong langsung berikan kepadanya." Si asisten pun menanggapiku yang berulang kali mengingatkan dengan sopan, tetapi terdengar jelas dia juga sudah tidak sabar. "Nona Valen, kusarankan lebih baik Nona Valen nggak usah sok berbaik hati seperti ini." "Pak Bryan akan segera bertunangan, jadi Nona Valen juga harus hidup dengan baik." Ternyata si asisten mengira aku sedang bermain trik untuk balikan dengan Bryan. Aku sontak ingin menjelaskan. Namun, terlihat jelas asisten itu terlalu malas untuk meladeniku. Dia melemparkan kotak itu ke dalam bagasi, lalu langsung masuk mobil dan melaju pergi.

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.