Bab 3
Kabar pertunanganku dengan Bryan yang batal pun langsung tersiar ke mana-mana.
Kukira aku akan dihajar, tetapi ternyata itu tidak terjadi.
Hanya saja, lagi-lagi aku nggak bisa menghubungi adik-adikku yang berada di luar negeri.
Aku sudah tahu bahwa ini trik yang biasanya ayahku gunakan untuk melampiaskan amarahnya.
Dia dan ibu tiriku pun mulai mencarikan calon suami yang cocok bagiku di kota.
Mereka ingin menikahkanku supaya bisa melanjutkan kekayaan keluarga Bolena.
Sayangnya, perlahan muncul rumor yang tidak menyenangkan di luar sana.
Bahwa aku mati-matian berusaha menyenangkan hati Bryan selama sekian tahun ini.
Bahwa aku sampai melakukan tindakan hina apa pun yang kubisa, bahwa aku sudah lama menjadi alat kesenangan, bahkan sampai ada rumor yang mengatakan bahwa aku sudah tidak mampu memiliki anak.
Dengan kata lain, tidak ada satu pria pun di kota ini yang mau menerimaku.
Amarah ayahku makin hari makin menjadi.
Aku makin merasa menderita melewati hari-hariku.
Sekitar dua bulan setelah pertunanganku dengan Bryan dibatalkan.
Kembali beredar kabar tentangnya di kalangan teman-teman.
Ternyata Bryan akan bertunangan lagi, kali ini dengan Salsa.
Bahkan katanya Bryan rela bertengkar dengan orangtuanya demi Salsa.
Sekelompok orang yang suka menonton kehebohan sengaja memberitahuku soal kabar ini.
Aku sudah tahu niat mereka.
Mereka pasti merasa sangat bosan.
Dan mereka merindukan kehebohan yang bisa terjadi akibat ulah badut sepertiku di samping mereka.
"Kak Valen, sebenarnya aku merasa Kak Bryan cukup menyukaimu."
"Sekarang kamu pasti lagi dilanda kesulitan, 'kan? Minta tolong saja pada Kak Bryan."
"Dia ini itu cukup berhati lembut. Kamu tinggal menangis saja atau pura-pura mau bunuh diri, siapa tahu dia berubah pikiran."
"Salsa nggak ada apa-apanya dibandingkan denganmu, Kak Valen. Kamu jauh lebih cantik."
Aku hanya membaca semua pesan masuk itu tanpa membalas satu pun.
Aku justru mulai mempersiapkan pernikahanku dengan sepenuh hati.
Sekitar seminggu yang lalu, aku berlutut semalaman.
Ayahku akhirnya setuju dan mengizinkanku menggantikan adik perempuanku yang baru saja resmi menjadi dewasa untuk menikah dengan seorang pria dari Kota Haruba.
Katanya nama pria itu adalah Lucas Marhen, putra sulung keluarga Marhen dari Kota Haruba.
Dia dijuluki raja tanpa mahkota di Kota Haruba. Dia terkenal kejam dan sangat berkuasa.
Dia juga sangat pemarah karena kakinya cacat.
Namun, aku sama sekali tidak takut.
Yang penting aku bisa kabur keluar dari keluarga Bolena dan memberi adik-adikku kebebasan.
Aku benar-benar menyukainya.
Terlebih karena aku sudah tidak bisa lagi tetap tinggal di Kota Yumari.
Belum tentu aku tidak memiliki harapan di Kota Haruba.