Bab 19
Tidak sampai setengah bulan kemudian, Bryan datang lagi ke rumah keluarga Marhen untuk bertemu denganku.
Saat itu, aku dan Lucas sedang memangkas mawar di rumah kaca. Aku bahkan mengira salah dengar saat kepala pelayan memberi tahu kami.
"Maksudmu, Bryan datang sendirian ke sini untuk mencariku?" tanyaku mengonfirmasi dengan tidak percaya.
"Ya, Nyonya. Pak Bryan sedang menunggu di luar pintu."
"Dia juga membawa beberapa barang yang katanya adalah hadiah untuk Nyonya."
Aku pun mengernyit dan jadi merasa jengkel.
Keluarga Marhen bukanlah keluarga sembarangan. Orangtua Bryan juga sangat menghormati Lucas, tetapi berani-beraninya Bryan datang ke depan pintu rumah ini demi menemuiku yang sudah menjadi istri Lucas?
Bukannya ini sama saja sebuah tantangan tersirat untuk Lucas?
Perasaan mendalam yang Bryan pikir itu hanya akan menghancurkan kehidupanku yang damai dan tenteram. Sikapnya ini benar-benar memicu banyak masalah untukku.
Aku menatap Lucas yang berada di sampingku dengan agak bersala

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda