Bab 1128 Anak Baik Tidak Menangis
Keesokan harinya, Sally membawa kedua anaknya ke rumah sakit untuk menjenguk Tuan Besar Xavier dan ibunya.
Karena sudah lama tidak bertemu dengan Xander dan Tina, Felicia menangis bahagia saat melihat mereka.
Dia memeluk kedua anak itu dengan erat seolah-olah takut akan kehilangan mereka kapan saja.
Setelah melihat itu, Sally merasa bersalah. Karena dia, ibu dan kedua anaknya tidak bisa sering bertemu.
“Nenek, bagaimana perasaanmu?” tanya Xander, dengan khawatir, layaknya orang dewasa.
Felicia tersenyum dan mengangguk. “Aku merasa jauh lebih baik.”
Tina menatapnya. “Kapan kau akan kembali tinggal bersama kami? Kami sangat merindukanmu.”
“Aku akan pulang begitu Kakek Buyut kalian sadar.” Felicia membelai kepala Tina dengan penuh kasih sayang.
“Kalau begitu kapan Kakek Buyut bangun?” tanya Tina lagi.
“Secepatnya.”
“Kapan secepatnya itu?”
“Secepatnya itu artinya...” Felicia tidak tahu harus menjawab apa.
Sally menghampiri mereka. “Tina, kenapa kau punya banyak sekali pertanyaa
![](/images/book/appLock.png)
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda