Bab 70
Seiring dengan suara teriakan, sebuah jimat dalam telapak tangan Cindy terbang keluar. Detik berikutnya, tiga petir api menyambar dan sontak membakar benang sutra berenergi hitam itu menjadi abu.
Benang sutra yang awalnya melilit pada leher dan kaki Sovian juga berbuah menjadi abu.
Sekujur tubuh Sovian melemas, lalu telur raksasa itu terjatuh ke lantai. Melihat Cindy, mata Sovian sontak menjadi merah dan menjerit dengan mulut ternganga.
"Ugh ... Cindy ... Kak! Kak! Ugh, ugh! Aku bersalah, Kak!"
Cindy malah segera menghampiri dan menampar kepalanya, "Jangan menjerit lagi! Gendong telurmu, lalu ikut aku!"
Tadi dia hanya memaksa benang-benang itu mundur, di sini tetap tidak aman.
Sementara apa telur di punggung Sovian, dilihat dari sikapnya yang nekat melindungi telur itu, tanpa pikir panjang saja Cindy tahu di dalamnya adalah Devina.
Sovian sudah terbiasa ditampar oleh ayahnya, sehingga segera merasa familier dengan tamparan Cindy. Dia langsung berhenti menjerit dan mengangguk, lalu sege
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda