Bab 48
Kamar rawat inap Olivia adalah kamar tunggal, hanya ada satu tempat tidur. Tubuh Olivia masih sangat lemah, dia tidak terlalu ingin berbicara, dan juga tidak ingin memperhatikan Leo. Namun, keberadaan Leo terlalu kuat, terutama karena dia terus menatapnya. Tatapannya seperti gunung yang menekan Olivia hingga membuatnya sulit bernapas.
"Apa kamu sudah cukup menatapku?" tanya Olivia dengan suara lemah.
Leo mendekat, lalu berkata, "Dokter bilang tubuhmu sangat lemah, perlu istirahat."
Nada suaranya tenang dan datar seperti air.
Namun, sikapnya membuat Olivia teringat akan kenangan manis di masa lalu. Dia mengerutkan keningnya dengan jijik dan tidak merespon. Tangan Olivia menyentuh perutnya, meski bisa merasakan kehadiran anak di dalam perutnya, dia masih tidak tenang. Tiba-tiba Leo berkata, "Anak itu baik-baik saja, tapi kamu perlu istirahat. Berhenti bicara dan istirahatlah yang baik."
Dia benar-benar jarang selembut ini, bahkan tatapannya tidak sedingin sebelumnya lagi. Itulah Leo yang
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda