Bab 33
Nana bersembunyi di bawah selimut, hanya setengah wajahnya yang terlihat. Matanya masih bengkak dan merah, tanda-tanda bahwa dia telah menangis lama semalam. Ketika ditemukan, dia berada di pantai, tubuhnya basah kuyup dan menangis terisak-isak.
Setelah dibawa kembali, suasana hatinya tidak membaik. Dia menolak bertemu siapa pun, kecuali Leo.
Leo memang bukan orang yang pandai menghibur, tetapi begitu Nana melihatnya, dia berhenti menangis. Namun, dia tetap merasa sangat terluka dan tidak mengucapkan sepatah kata pun. Hanya baru beberapa saat ini suasananya sedikit membaik.
Leo yang melihat dia tetap menolak makan, meletakkan mangkuknya dan berkata, "Kalau kamu nggak makan, tubuhmu akan makin lemas. Kalau begitu, kamu harus ke rumah sakit, dan saat itu kamu nggak akan bisa menolaknya."
Nana merasakan matanya mulai berair lagi dan air mata pun mulai jatuh. Suaranya terdengar terisak, "Aku merasa sangat sakit di hati."
"Kak Leo, dia hamil. Apa kamu akan rujuk dengannya?" tanya Nana denga
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda