Bab 616
"Mau kamu jelasin kayak gimana juga, perempuan licik itu nggak bakal ngaku. Ujung-ujungnya, mereka yang lihat cuma anggap kamu nindas dia karena punya kekuasaan. Apalagi di sini banyak orang, kalau sampai rumor ini tersebar, reputasimu bisa hancur," ucap Yanisha.
Nindi menatap Yanisha dengan ekspresi serius. "Aku ngerti maksudmu baik, tapi nggak perlu bela aku sampai begitu."
"Tapi 'kan, ini nggak adil buat kamu! Sania si perempuan licik itu jelas sengaja, aku lihat sendiri!" ucap Yanisha.
"Aku tahu, kejadian kayak gini sudah sering terjadi sejak kecil. Makasih ya karena mau belain aku dan maksa mereka buat minta maaf, tapi akhirnya yang kena masalah malah kamu sendiri," ucap Nindi.
Oleh karena itu, Nindi menarik Yanisha pergi untuk mencegah tersebarnya rumor yang merugikannya.
Yanisha tampak berlinang air mata. "Maaf ya, aku dulu pernah salah paham sama kamu."
Hanya dengan menyaksikan secara langsung bagaimana Nindi diperlakukan dengan tidak adil, barulah seseorang dapat memahami apa

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda