Bab 535
Tindakan Nindi yang agresif itu membuat semua orang di kantor tercengang.
Wajah Darren tampak canggung saat melihat pembalut wanita itu. "Buat apa kamu keluarin barang ini? Nggak malu?"
"Memangnya pembalut itu sesuatu yang memalukan? Waktu laki-laki beli kondom, nggak ada yang merasa malu, tuh!"
Darren sampai kehilangan muka karena marah. "Jangan bikin ribut! Kalau mau ngomong sesuatu, nanti aja di rumah. Nggak lihat aku lagi rapat?"
Beberapa petinggi perusahaan juga sedang ada di ruangan itu.
Salah seorang petinggi itu berkata, "Pak, aku bukannya percaya hal-hal mistis, tapi kita lagi diskusi proyek besar, pembalut ini bisa bawa sial."
"Iya betul. Di kampungku, perempuan yang lagi datang bulan nggak boleh ke tempat ibadah atau tempat leluhur, banyak pantangannya. Katanya, itu bisa mempengaruhi rejeki keluarga suami."
"Pak, adikmu ini kurang ajar banget. Pembalut kok dikeluarin terang-terangan begitu?"
Komentar-komentar itu membuat Darren semakin marah.
Darren menunjuk Nindi dengan mar

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda