Bab 26
Nindi menundukkan kepala untuk menyembunyikan amarahnya yang meluap.
Dengan suara parau, dia pun bertanya, "Jadi, maksud Kak Nando perlakuin aku dengan adil tuh gini, ya?"
Nando merasa tidak berdaya, "Aku melakukan semua ini demi kebaikanmu! Masalah ini kan sepele. Kenapa nggak bisa diselesaikan baik-baik, sih? Kenapa juga sampe kabur dari rumah?" ucapnya.
Lagi-lagi, alasannya demi kebaikannya?
Jadi, kenapa dia harus ditinggalkan dan mati dengan tragis di kehidupan sebelumnya?
Nindi melangkah maju dengan ekspresi dingin. Satu-satunya hal yang menjadi kekuatannya saat ini adalah ujian masuk perguruan tinggi yang semakin dekat.
Dia menyadari bahwa melibatkan Cakra dalam masalah ini bukanlah keputusan yang bijaksana. Meskipun hari ini tidak ada masalah besar, tidak ada jaminan bahwa kejadian ini tidak akan dipermasalahkan lagi oleh Kakak keduanya di kemudian hari.
Sesampainya di dalam mobil, Nindi lantas mengirimkan pesan kepada Cakra, Aku pulang ke rumah dulu, nanti malam aku hubungi kam
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda