Bab 161
Nando tampak seperti hampir kehilangan keseimbangan.
Dia menekan dadanya, "Nindi, apa maksudmu barusan?"
"Aku bilang kalau aku mau memutuskan hubungan denganmu. Aku paling benci saat kamu memakai alasan demi kebaikanku buat ikut campur dan mengatur hidupku seenaknya."
Nindi benar-benar marah kali ini.
Sebelumnya, dia tidak pernah mengatakan ingin memutuskan hubungan. Nindi hanya berharap bisa menjaga jarak sejauh mungkin.
"Aku seharusnya bilang begini dari dulu, agar kalian nggak terus hidup dalam kebodohan, berpikir kalau semua yang kalian lakukan dengan mengatasnamakan sebutan kakak adalah hal yang benar. Semua itu memuakkan!"
Nindi menatap sedingin es.
Awalnya, Nindi tidak berniat mengucapkan kata-kata kejam ini saat meninggalkan keluarga Lesmana.
Namun, mereka terus-menerus menginjak batas kesabarannya.
Nando merasa sesak, suaranya bahkan terdengar bergetar, "Nindi, aku nggak menyangka kamu sebegitu membenciku dan juga keluarga Lesmana!"
"Memang iya, sekarang kamu mengerti, 'kan?"
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda