Bab 160
Leo yang berada di ujung telepon terdiam cukup lama.
Dia tak pernah menyangka Nindi berhasil menjadi sang juara peraih peringkat pertama sekota.
Setelah beberapa saat berlalu, Leo baru berkata, "Karena dia sudah meraih peringkat pertama sekota, wajar bagi mereka merayakannya."
Adik yang selama ini tak pernah menonjol, tiba-tiba meraih peringkat pertama sekota.
Kesenjangan ini membuat Leo belum terbiasa.
"Benar, aku juga berpikir begitu, jadi aku harus hadir dalam acara ini. Aku akan makan-makan di sini dulu, baru setelah itu membawanya ke Rumah Sakit. Tolong jaga Yanuar di sana."
"Oke, nggak masalah. Apa perlu kita mengadakan pesta untuknya karena sudah meraih nilai yang luar biasa?"
Sebenarnya sejak kekalahannya dalam kompetisi, dia sudah merenungkan banyak hal dalam beberapa hari terakhir ini.
Dia merasa sikapnya terhadap Nindi agak keterlaluan, jadi ingin memperbaiki hubungan persaudaraan dengan adiknya itu.
Nando berkata dengan gembira, "Otakku sepertinya sudah pikun, deh! Tentu sa
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda