Bab 147
Hampir semua mata tertuju pada dua insan yang berada di bawah sorotan cahaya.
Yanuar memegang mikrofon, mengungkapkan perasaannya dengan penuh kasih.
Sania berpura-pura malu, tapi sangat menikmati perhatian dan sorakan dari semua orang.
Nindi melihat pemandangan itu dengan sorot mata penuh sindiran. Ternyata, meski tanpa insiden kecil yang mempermalukan dia di kehidupan sebelumnya, Yanuar tetap menyatakan cinta pada Sania.
Sekarang Sania adalah seorang influencer yang cukup terkenal, dengan wajah yang polos dan cukup populer.
Cakra melihat Yanuar, lalu melemparkan tatapan penuh peringatan pada Zovan.
Zovan menelan ludah, "Aku juga nggak menyangka bocah ini ternyata ada di sini."
Waktu itu, Yanuar si bocah busuk itu, secara terbuka menyatakan cintanya kepada Nindi, demi melindungi nyawa sepupu sialannya itu, dia langsung menelepon pamannya tengah malam, memintanya untuk lebih ketat mengawasi anaknya dan menghentikan segala aksi aneh seperti menyatakan cinta sembarangan.
Yanuar pun tidak
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda