Bab 128
Nindi sebenarnya juga tidak tahu akan memilih jurusan apa ke depannya, banyak hal yang ingin dia lakukan.
"Kita akan bicarakan lagi waktu balik nanti."
"Oke."
Nindi berjalan di sampingnya, menunduk sambil melihat bayangannya, yang membuat suasana hatinya seketika menjadi jauh lebih baik.
Mereka berdua kembali ke dalam ruangan.
Nando merasa gelisah saat melihat Nindi tersenyum.
Dulu, Nindi sering tersenyum seperti itu padanya, tetapi kini Nindi bahkan tidak mau marah padanya.
Nando langsung membawa segelas minuman dan berjalan ke hadapan Cakra. "Ayo, aku akan bersulang untukmu."
Cakra tampak acuh tak acuh, lalu mengambil gelas anggurnya. "Semoga gim yang Nindi ikuti bisa meledak di pasaran."
"Benar, aku juga berpikir begitu. Lagi pula, Nindi juga punya saham di Lesmana Grup dan akan mendapatkan dividen juga nantinya."
Nindi merasa agak lucu mendengarnya.
Secara nominal, dia memang memiliki saham.
Namun, di kehidupan sebelumnya, semua saham itu digunakan untuk meminta maaf kepada Sania.
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda