Bab 114
Keesokan harinya, Nindi pergi ke Lesmana grup pagi-pagi buta.
Ketika melihat gedung tinggi di depannya, dia seketika merasa seperti kembali ke masa lalu.
Dia langsung naik ke area kantor CEO di lantai atas.
Sekretaris Laila sudah menunggunya di sini. "Nona Besar, ikutlah dengan saya."
Nindi berjalan masuk ke kantor dan melihat Nando juga berada di sana. Dia keluar rumah sakit secepat ini?
Nando berdiri dengan raut wajah ramah. "Nindi, kamu datang pagi sekali. Sudah sarapan? Aku sudah membelikan makanan kesukaanmu."
Nindi melihat banyak hidangan di atas meja kopi.
Nando mengambil bakpao kacang merah dan berkata dengan lembut kepadanya, "Nindi, seingatku kamu sangat suka makan bakpao kacang merah, 'kan?"
Senyum menyindir tersungging di wajah Nindi. "Orang yang suka bakpao kacang merah itu Sania, bukan aku."
Seketika tangan Nando bergetar.
Dia membuang bakpao kacang merah itu dengan panik. "Kayaknya, otakku ini salah ingat, deh. Kamu itu 'kan suka makan lumpia."
Nindi berkata dengan wajah
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda