Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 102

Leo melirik gelang giok yang patah, dia menatap dingin ke arah Nindi, "Puas kamu sekarang?" Nindi dengan santai berkata, "Bukannya perhiasan yang dikenakan Sania ini pemberianku? Kalau rusak, ya sudah. Kenapa Kak Leo yang perhitungan begitu?" "Memangnya masalah? Nindi, kalau kamu tetap nggak mau menyesali perbuatanmu, kita periksa saja rekaman CCTV! Aku mau lihat, apa kamu masih bisa membela diri!" Sania merasa agak panik, "Kak Leo, sudahlah, nggak perlu memperburuk suasana." Nando mengerutkan kening dan berkata, "Leo, Sania kan sudah bilang bahwa dia terjatuh sendiri, cepat bawa dia ke rumah sakit." "Nggak bisa! Aku harus mengetahui kebenarannya hari ini!" Leo merasa tertekan, terutama ketika melihat ekspresi Nindi yang seolah tidak peduli dengan apa pun. Dia merasa bahwa dia harus melakukan sesuatu agar membuat Nindi menyerah! Nando secara naluriah melihat ke arah Nindi, "Nindi, apa sebenarnya yang terjadi tadi?" Apakah benar Nindi yang melakukannya? Nindi dengan tatapan dingin berka

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.