Bab 22
Tepat saat Ratna hampir menekan bel lagi, Susan menahan tangannya. Ratna menunduk dan melihat Susan menatapnya dengan penuh harapan. "Bu, apa Ibu bisa membantuku?"
Perkataan ini membuat perasaan tidak enak muncul dalam hati Ratna.
Benar saja, kata-kata Susan selanjutnya semakin membuktikan firasatnya.
"Bu, apa Ibu bisa meminta Sigit untuk menemuiku? Ibu dulu sangat baik padanya, dia pasti akan mendengarkanmu."
Begitu mendengar ini, Ratna merasa sangat marah dan langsung menolak permintaannya.
"Nggak bisa. Susan, hubungan kalian sudah menjadi masa lalu. Lebih baik membiarkan yang lalu tetap berlalu. Sigit sudah memiliki kehidupan baru, dan kamu juga harus memulai kehidupan barumu. Dulu kamu juga nggak menyukainya, 'kan? Bukan hanya dia satu-satunya pria di dunia ini. Kenapa kamu harus menyakiti dirimu sendiri seperti ini?"
Ratna berkata dengan nada serius. Dia berharap Susan mau mendengarkan nasihatnya dan melepaskan masa lalu.
Dulu, saat Susan merasa hidupnya hancur karena Cahyo, Ratna
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda