Bab 16
Keesokan hari, saat waktu makan siang tiba, Sigit bersiap untuk turun makan. Namun, Susan datang dengan membawa kotak makan.
"Sigit, kamu belum makan, 'kan? Aku membawakan makanan untukmu. Ayo makan bersama!"
Susan berkata sambil mencoba meletakkan kotak makan di meja Sigit. Namun, Sigit langsung menghentikannya.
"Nggak perlu. Aku akan turun makan sendiri."
Sigit menolak dengan tegas, tetapi Susan tetap tidak mau menyerah.
Dengan senyum yang sedikit dipaksakan, Susan tetap mendorong kotak makan itu ke arah Sigit.
"Aku membawakan ini khusus untukmu. Tolong terima ... "
Sebelum dia selesai bicara, tiba-tiba terdengar suara tegas lelaki dari belakang.
"Susan, makanan itu aku bawakan untukmu. Bagaimana bisa kamu memberikannya kepada orang lain?"
Sigit menoleh dan melihat bahwa orang yang berbicara itu adalah seseorang yang dikenalnya.
Dia adalah Cahyo.
Suaranya yang tajam dan memekakkan telinga membuat suasana di kantor yang tadinya tenang menjadi tidak nyaman. Rekan-rekan kerja lainnya p
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda