Bab 14
Susan sebenarnya tidak ingin percaya, tapi kata-katanya begitu meyakinkan, hingga detail tentang hubungannya dengan Sigit dia sebut dengan begitu rinci. Hal ini membuat hati Susan semakin tidak tenang.
Apakah Sigit benar-benar sudah mencintai orang lain?
Padahal dulu dia sangat mencintai Susan. Bagaimana mungkin dia bisa dengan mudah mencintai orang lain? Susan menatap wanita di depannya dengan bibir terkatup rapat. Setelah beberapa saat, dia akhirnya membuka suara dengan nada enggan.
"Aku nggak akan menyerahkannya. Siapa pun kamu, jangan harap bisa merebutnya dariku."
"Aku Jesika Delano, coba saja kalau bisa," jawab Jesika dengan alis sedikit terangkat. Dia tidak peduli dengan ancaman Susan, malah merasa itu lucu.
Merebut darinya?
Ini benar-benar lelucon. Lima tahun yang lalu, Sigit sudah benar-benar meninggalkannya, namun Susan masih terjebak dalam mimpi masa lalu dan mengira Sigit masih miliknya.
Jesika menatap Susan dari atas ke bawah seperti orang bodoh. Setelah itu, dia pergi be
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda