Bab 76
Kaira sepanjang waktu berada dalam pelukan Leonardo. Selain tangannya yang terbentur sedikit, dia tidak mengalami cedera berarti.
Namun, keadaan Leonardo agak buruk. Di rerumputan ini, ada ranting kering yang menancap di betisnya. Darah mengalir di sepanjang celananya. Dia meringis kesakitan, tetapi saat Kaira menatapnya, dia justru memaksakan senyum di wajahnya yang pucat.
"Yang penting kamu nggak apa-apa."
Satu kalimat itu saja sudah cukup membuat air mata Kaira bercucuran.
Air matanya berlinang tanpa bisa dikendalikan. Melihat darah yang terus mengalir dari luka Leonardo, Kaira jadi panik dan tidak tahu harus berbuat apa. Ranting kering yang menembus betis Leonardo itu terlihat sangat menyakitkan.
Dia mengulurkan tangan, ingin menekan luka Leonardo, tetapi takut tindakannya malah membuatnya bersentuhan dengan ranting itu sehingga menambah rasa sakit pria itu.
"Aku ... aku akan segera panggil ambulans!"
"Hmm, aku nggak apa-apa."
Leonardo menggigit bibir sambil berbicara.
Makin pria i

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda