Bab 4
"Apakah ada?" Nico melihat sekeliling dengan lebih cermat. Nico sudah bekerja dengan Mike selama bertahun-tahun, dia hampir mengenal semua orang yang dikenal oleh Mike, tapi dia tidak melihat satu pun orang yang dia kenal di sini. "Kenapa aku nggak melihatnya?"
"Sudah pergi."
"Hm?"
Nico tidak tahu apakah yang dimaksud oleh Mike adalah mereka akan pergi atau orang itu sudah pergi.
Hanya saja, Nico segera mengikuti Mike saat melihatnya kembali berjalan.
Saat melihat Mike akan pergi, Madison berusaha menembus perlindungan pengawal dan mencoba memberikan kartu nama padanya.
"Tuan Mike, perusahaanku bergerak di bidang pembuatan koper dan memiliki desainer sendiri. Aku akan merasa terhormat kalau bisa minum atau makan bersama Anda dan membicarakan kerja sama."
Mike sama sekali mengabaikan Madison dan berjalan melewatinya.
Madison masih ingin menerjang ke depan, tapi ditahan oleh Nico.
"Berikan kartu namanya padaku, aku akan menghubungimu mewakilkan Tuan Mike kalau kami membutuhkan sesuatu."
"Baik, terima kasih banyak!"
Madison terus berterima kasih tanpa henti.
Nico melirik pengawal di samping setelah mengambil kartu nama itu, kemudian pengawal itu menyeret Madison menjauh dari mereka.
Nico berjalan hingga ke depan pintu Klub Sarna yang melewati beberapa tempat sampah, lalu dia membuang kartu nama Madison ke dalam tempat sampah di bawah tatapan semua orang.
Raut wajah Madison terlihat sangat buruk, tapi dia masih harus tetap mempertahankan senyumannya.
...
Pada pukul 7 malam.
Kaira makan di rumah dan berangkat kerja lebih awal.
Saat Kaira baru saja tiba di ruang ganti, dia mendengar beberapa wanita sedang berdiskusi.
"Apakah kalian sudah dengar? Ada sekelompok pengawal berpakaian hitam yang menjemputnya hari ini. Jangan-jangan dia menyinggung seseorang?"
"Saat itu aku lihat ada sebaris mobil mewah di luar, terlihat jelas kalau orang itu bukan orang biasa."
"Aku sudah lihat logo di mobil itu, sepertinya itu adalah mobil Tuan Mike."
"Apa? Dia menyinggung Tuan Mike? Kalau begitu riwayatnya pasti akan tamat! Sepertinya dia nggak akan bisa kembali lagi ke sini!"
Agnes Clian berkata, "Kita harus hati-hati saat bekerja di sini, jangan menyinggung siapa pun. Menurutku Lydia adalah orang yang suka menggoda pria dan akan melakukan apa saja demi uang. Lihatlah, bukankah riwayatnya akan tamat?"
Agnes dan Lydia bisa dianggap sebagai pekerja lama di Klub Sarna, tapi mereka tidak memiliki hubungan yang baik. Jadi tentu saja Agnes tidak akan mengasihani Lydia, sebaliknya malah senang dengan hal yang menimpanya saat ini.
Orang yang lain merasa ketakutan sampai menepuk dada mereka.
"Menakutkan sekali, sepertinya aku harus lebih berhati-hati di masa depan."
Kaira mendengar ucapan mereka dan melihat ke sekeliling ruang ganti, dia memang tidak melihat Lydia di sini.
Apakah benar-benar terjadi sesuatu padanya?
Kaira segera mengeluarkan ponselnya untuk mengirim pesan pada Lydia.
Kaira: [Kak Lydia, siapa yang bawa kamu pergi? Apakah situasimu aman sekarang?]
Kaira: [Apakah aku perlu membantumu memanggil polisi?]
Kaira sama sekali tidak bisa menemukan seseorang untuk membantunya. Kaira juga tidak sebodoh itu sampai mengira jika gadis lemah sepertinya bisa menolong Lydia.
Kaira menunggu dengan cemas, Lydia akhirnya membalas pesannya.
Lydia: [Nggak perlu, aku baik-baik saja.]
Lydia: [Aku bahkan nggak tahu kenapa aku bisa seberuntung ini, nggak disangka aku bisa menjalani kehidupan yang semewah ini!]
Lydia: [Mengirim foto pada Kaira.]
Lydia: [Mengirim video.]
Di dalam foto itu, Lydia sedang berbaring di atas tempat tidur yang mewah dengan jendela setinggi langit-langit di belakangnya dan taman yang luas di luar jendela.
Sedangkan Lydia merekam dekorasi di dalam kamar di dalam video itu.
Kalau Kaira tidak mengenal Lydia, dia bahkan merasa curiga jika ini adalah foto yang diambil dari internet. Bagaimana mungkin bisa terdapat kamar tidur yang semewah itu?
Lydia: [Aku sama sekali nggak nyangka kalau aku seberuntung ini. Ini adalah rumah Mike, kamu bisa hubungi aku kapan saja kalau butuh bantuan. Aku akan jadi wanita yang kaya raya di masa depan.]
Kaira tertegun sejenak saat menatap pesan di ponselnya.
Mike?
Wajah tampan Mike tanpa sadar muncul di dalam benak Kaira.
Jangan-jangan Lydia dan Mike sebenarnya adalah sepasang kekasih?
Kalau begitu apa yang dia dan Mike lakukan kemarin malam .... Kaira merasa sangat malu pada saat ini.
Dia benar-benar merasa bersalah pada Lydia!
Hanya saja, pria yang mencari wanita di luar dengan sembarangan bukanlah pria yang baik.
Kaira pada akhirnya tidak bisa menahan diri untuk mengingatkan Lydia: [Kak Lydia, bukankah kamu bilang orang kaya yang suka datang ke Klub Sarna bukanlah orang yang baik? Sepertinya aku lihat Mike di Klub Sarna kemarin ....]
Lydia: [Pria yang suka menggoda wanita adalah hal yang sangat wajar, semua ini nggak masalah selama ada uang.]
Kaira menyerah saat melihatnya tidak bisa membujuk Lydia. Kaira berusaha untuk menyembunyikan kejadian kemarin di dalam hatinya agar Lydia tidak terluka, lalu mengetik pesan pada Lydia.
[Kak Lydia, semoga kamu terus berbahagia.]
Lydia: [Aku akan mengundangmu untuk datang ke sini pada beberapa hari ke depan, rumah ini benar-benar seperti istana!]
Kaira ingin menyetujui hal ini, tapi dia merasa takut saat memikirkan Mike.
Lampu di dalam ruang pribadi sangat redup pada malam itu, selain itu pikiran mereka juga sedang kacau dan tenggelam dalam gairah. Kaira tidak yakin apakah Mike melihat wajahnya atau tidak, tapi tidak peduli bagaimanapun juga Kaira tidak berani bertemu dengan Mike.
Kaira masih ingin hidup lebih lama di dunia ini.
Kaira: [Aku sedikit sibuk akhir-akhir ini, sepertinya aku nggak punya waktu luang.]
Lydia: [Nggak masalah, aku akan mengajakmu datang kalau kamu punya waktu luang!]
Kaira tidak tahu bagaimana harus menolak kebaikan Lydia, jadi dia hanya bisa berterima kasih sambil tersenyum.
Kaira sudah merasa tenang karena Lydia baik-baik saja.
Kehidupan dan pekerjaan terus berjalan seperti biasa dan terasa sulit, tapi setidaknya Kaira bisa menghasilkan uang untuk membiayai kehidupannya.
Keesokan harinya, Lydia datang ke Klub Sarna untuk mengundurkan diri.
Lydia mengenakan pakaian yang berwarna cerah, pada dasarnya Lydia sudah cantik yang membuatnya terlihat seperti wanita kaya. Hal ini membuat pelayan yang lain iri padanya.
Sebelum pergi, Lydia bahkan memberikan sebuah tas mewah berwarna putih pada Kaira sebagai hadiah dimulainya tahun ajaran baru. Pada awalnya Kaira tidak ingin menerima tas ini, tapi Lydia terus memaksanya.
Pada akhirnya Lydia pergi dengan menaiki mobil Rolls-Royce, para pelayan berdiri di depan jendela dan melihat mobil itu melaju menjauh dengan tatapan iri di mata mereka.
"Jelas-jelas kita semua bekerja di industri yang sama, kenapa dia bisa seberuntung itu sampai bisa bergabung dengan keluarga konglomerat?"
"Lydia benar-benar sangat beruntung kali ini, dia akan menjadi wanita kaya raya di masa depan."
Agnes berkata dengan ekspresi masam, "Pria itu pasti sudah tua dan buncit, apa yang perlu diirikan?"
Agnes merasa sangat iri saat melihat Lydia tiba-tiba menjalani kehidupan yang mewah, dia berbalik untuk berjalan keluar dari ruang istirahat dan menyalakan sebatang rokok.
Orang-orang yang lain masih sedang membicarakan hal ini.
"Nggak peduli bagaimanapun juga Lydia sangat cantik, dia adalah wanita tercantik di antara kita semua di Klub Sarna, 'kan?"
"Tapi kita semua pakai masker, apa yang bisa dilihat?"
Kembali muncul wajah Mike di dalam benak Kaira, yang terlihat jernih dan dingin tapi membingungkan, serta menggoda ....
Kaira tanpa sadar merasa iri, tapi dia segera menekan perasaan ini.
Bagaimana mungkin dia merasa iri pada kebahagiaan Lydia? Dia harus melupakan kejadian itu untuk selamanya!