Bab 39
Waktu berlalu satu menit satu detik, hingga hampir dua puluh menit kemudian, sebuah Maserati perak muncul di depan Kaira.
Mobil ini belum pernah dilihat Kaira sebelumnya.
Namun, ketika jendela mobil diturunkan, sebuah wajah tampan dengan ciri khas ekspresi dingin itu muncul. Wajah itu terlihat sangat familier bagi Kaira!
"Naiklah."
Tak disangka, hari ini Mike datang sendiri mengemudi.
Kaira tanpa ragu membuka pintu mobil di bagian kursi penumpang depan, lalu duduk di dalam.
Mike tersenyum tipis.
"Cepat juga naiknya."
"Tentu saja, aku hampir mati kedinginan."
"Menunggu di sini terus?"
"Ya."
"Kenapa nggak tunggu di dalam?"
"Bagaimana kalau ketahuan dan disuruh lembur?"
"Kamu memang pintar."
Mike langsung menaikkan suhu AC di dalam mobil.
Cuaca seperti ini sebenarnya tidak cocok menyalakan suhu setinggi itu, rasanya akan agak pengap. Namun, untuk Kaira yang sudah lama ditiup angin dingin, ini terasa sesuai, akhirnya dirinya merasa agak nyaman.
"Masih mau ke tempat yang terakhir kali?" tan

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda